headerversi2

Tuesday, May 29, 2007

Hiburan Negeri - Cinta Bilang Benci

Selalu menjengkelkan tapi dinantikan...

“Rocker Juga Manusia!punya rasa punya hati, jangan samakan dengan pisau belati!!

Seurieus harusnya dapet royalty banyak sekali atas kalimat mereka yang hingga saat ini tetap aktuil dan mau tidak mau telah menjadi slogan yang sangat fenomenal di negeri tercinta inih. “Rocker Juga Manusia!” Dari kalimat inilah kemudian lahir beranak pinak frasa-frasa lain bernada sama yang mungkin sering juga kita ucapkan. Hingga yang paling hangat dan sedang rame dibicarain di kalangan elite kite saat ini yaitu Presiden juga Rocker..eh ..Presiden juga Manusia ding..

Saya sebenernya ga pengin latah ngobrolin dunia fulitik di warungkupi ini, tapi sinetrun elite kite sampe ini hari lama kelamaan menjadi sangat menarik dan saya sedikit tergoda deh.

Liat tipi tentang dunia fulitik baru2 ini saya sempat misuh, gemes, jengkel sekaligus kemudian senyum2 sendiri karena perilaku saya ini mirip bener sama ibu saya pas nonton inpoteinmen ato sinetrun. Bedanya, kalo ibu saya jengkel dengan jahatnya tokoh2 antagonis di sentrun itu tapi mereka selalu tergoda dan penasaran untuk terus menontonnya. Ngatai-ngatai artis yang seneng cerai, gonta ganti pasangan dst, tapi ternyata berita tentang segala yang berhubungan dengan itu malah selalu dipanteng.

Karena emang saya dan ibu saya dlm hal ini mirip banget. Saya jengkel sama elite2 yang sibuk merekayasa kuasa, memperkaya diri sendiri ga peduli sama orang lain, yang selalu gelut kerengan menang-menangan, padahal rakyat masih bla bla bla… Tapi “aneh bin ajaib” (kata pak SBY lo), saya kok tetep seneng dan apa ya seperti “terhibur”?
...sepertinya iya! Seperti halnya sinetrun, dunia seleb ato dunia gemerlap lain, Dunia politik bisa jadi adalah dunia yang juga sangat menghibur, entertaining. Dan para pelakunya juga diberi titel selebritis. Dunia yang penuh glamour, yang gebyar, yang penuh mimpi. Nah disinilah menariknya, saya ni seneng liat inpoteinmen karena acara itu nampilin dunia glamour mimpi saya, dunia di luar realita saya. Dunia yang serba hebat,s erba cakep, serba kaya, serba ketiwi ketawa. Dengan ngeliat dunia “selebritis”, saya jadi punya ladang untuk meninggalkan realita saya sehari-hari. Saya jadi punya kesempatan untuk sekedar menikmati “bayangan” menjadi mereka, berada di dunia mereka.

Saat Amin-SBY berseteru, saya yakin telah berhamburan beragam komentar dan hasil pengamatan di berbage media baik yang amatiran maupun yang dah mumpuni. Banyak harapan, banyak kejengkelan, dan seterusnya. Kalo ada yang bilang politik adalah dagelan yang ga lucu, tapi bagi saya politik adalah sinetrun negeri yang tetep menghibur. Saya jadi sejenak lupa dengan segala kepenatan hidup. Disatu saat saya benci, tapi suka ga suka juga merindukannya. Benci bilang radja..eh benci bilang cinta? ato malah cinta bilang benci? :P

NB :
Kalo kata pengamat politik, Pak SBY terpancing emosi mungkin karena beban pekerjaan yang menyemut, yang menguras energi dan emosi. Karena itu mungkin aja Pak SBY suatu saat akan bikin SMS Idola, SMS selebritis ato sejenisnya

Hai Aku lagi bĂȘte nih sama urusan negara, kamu mau ga temenin Aku, Aku pengen lho sharing sama rakyat2 semua.
Ketik Reg Spasi SBY kirim ke 9090, SMS yang kamu terima langsung dari HP Akyu loh..

Seven things yang sering dilakukan ibu saya saat nonton sinetrun :
1. Menguasai erat-erat remote tipi dalam genggamannya.
2. Berulangkali bilang “ih jahat banget sih si ini..”, tapi tetep aja nonton terus.
3. Pas iklan ngomentarin penuh emosi sinetrunnya
4. Tampak sesekali komat kamit kaya ngrapal mantra
5. Kalo ada telpon suruh anaknya yang ngangkat (mata tetep ga bergeser dari tipi)
6. Mmmmm…apa lagi ya?
7. Arghhhh…!!

Friday, May 25, 2007

waktu terluang


20 Mei kemaren disamping menjadi hari kebangkitan nasional berarti juga adalah habisnya hari yang menyenangkan. Bagi para pekerja hari itu berarti selesailah sudah long wiken mereka. Kembali berkutat dengan angka, kerjaan, dengan rutinitas. Barangkali, 4 hari libur kemaren adalah kesempatan yang sangat berharga, yang tidak setiap saat didapatkan.

Setiap kita ingin memanfaatkan libur panjang habis habisan. Ada berbagai rencana dan acara telah disiapkan sejak jauh hari. Tapi, empat hari bisa jadi tidak cukup, tidak pernah bisa menggantikan setumpuk penat yang mengendap sekian lama. Kata-kata menghiburnya adalah melupakan sejenak, sukur sukur bisa mengisi kembali semangat yang hampir habis dihajar rutinitas.

Keinginan idealnya adalah kerja kapan saja, suka suka kita, kebutuhan terpenuhi semua, waktu luang tersedia, bisa jalan-jalan kemana saja. Tapi mimpi adalah barang yang tentu saja ga gratis. Waktu luang kiranya adalah sebentuk makhluk yang mewah, yang mahal.. Dia diperebutkan, dinanti sekaligus segera dihabiskan ketika didapatkan. Kita seperti tidak ingin melewatkan sedetik pun hari libur tanpa sesuatu yang menyenangkan. Libur seperti memberi kesempatan seorang manusia untuk menjadi manusia…

Saya teringat sebuah acara di Metro TV yang membahas pernik kehidupan di Norwegia. Sebuah anjuran menarik dari perdana menteri negara tersebut yang memberi kesempatan setiap warga negara untuk meningkatkan kualitas hidupnya dengan jalan menyediakan waktu yang lebih untuk kegiatan2 yang sifatnya humaniora. Hal ini bisa dalam bentuk anjangsana anjangsini, olahraga, berkumpul bersantai bersama anak istri, hiha hihi sama temen2 dan sebagainya. Pemerintah Norwegia sendiri dalam hal ini tidak hanya sekedar pendorong abab dan idu, tapi juga memberikan insentif dalam bentuk regulasi dan fasilitas. Regulasi yang paling jelas adalah dalam bentuk pengaturan jam kerja yang lebih “memanusiakan” (yang sebenernya ini hanya salah satu bagian kecil dari tujuan besar pemerintah). Disamping itu fasilitas pendukung juga telah dipersiapkan seperti transportasi yang telah ditata dengan baik (sehingga warga tidak kelamaan tua di jalan) dan tentu saja taman kota yang menyenangkan.

Karena sekali lagi waktu untuk menjadi manusia yang tanpa embel -embel adalah mahal, waktu tanpa harus membawa nama perusahaan, almamater, suruhan siapa, technical development, financial controller, atas nama siapa bla bla bla dan tanpa segala label ataupun merek di pundak. Waktu ketika kita leluasa dan luang melakukan hobi dan bersosialisasi.

Tapi ternyata waktu luang bukanlah makanan utama manusia. Seperti vitamin memang dia dibutuhkan, tapi dalam dosis yang tepat. Kalo kata pak dokter bahkan kelebihan vitamin pun akan berakibat buruk pada kesehatan itu sendiri, avitaminosis katanya. Inilah yang terjadi di Bandung ketika long wiken kemaren. Antrean menyemut mobil-mobil berplat nomor jakarta di jalanan bandung mau ga mau mengakibkan ketidaknyamanan dan meningkatknya polusi. Sepertinya inlah suasana kalo terjadi kelebihan vitamin itu.

Dalam setiap hidup memang harus ada yang dikorbankan, dan ketika kita disibukkan oleh kerja maka waktu luang adalah yang sering diumpankan. Dalam rentang pemahaman yang lain, waktu luang adalah totalitas waktu untuk memikirkan kembali tentang diri agar menjadi manusia kembali, menjadi manusia seutuhnya yang mempunyai hak untuk bahagia… setiap saat, senantiasa...Kalo kata perdana menteri tadi, "manusia yang hidupnya lebih berkualitas".

Seven things (ga penting) yang dilakukan laki laki di hari libur :
1. Tidurrrrrrrr seharian, all day long.
2. Ga mandi seharian
3. Nonton tipi ato koleksi pelem yang barusan dibeli di toko bajakan
4. Nge game sampe lecet
5. Mbengkel motor ato mobil ato mainan2 mereka
6. Nongkrong, kongko kongko sama temen2nya
7. Kukurilingan teu puguh (muter-muter ga jelas)

Monday, May 21, 2007

Morning Coffee dan Romantisme pagi



Mengapa minum kopi di pagi hari??

Temen saya pernah bilang klo dia sering ngerasa lemes kalo ga ngopi di pagi hari. Entah sugesti ato engga, ternyata ada benarnya juga. Saya pernah dikasi tau kalo kafein yang jadi kandungan utama kopi, fungsinya adalah menambah detak jantung, meningkatkan tekanan darah dan tentu saja hal ini ber efek ga mudah bikin kita ngantuk. Tapi ketika tekanan darah meningkat dan jantung semakin cepat, otomatis akan meningkatkan metabolisme (proses dalam tubuh), kompensasinya residu dari suatu proses akan lebih banyak (kalo di mesin keluarnya asap), na kalo di tubuh wujudnya ya air kencing ato keringat. Inilah alasan kenapa kalo minum kopi kita jadi mudah kebelet pipis.

Kedua, bangun tidur kondisi mulut asam. Kondisi mulut seperti ini akan lebih pas kalo dikasih yang rada pait pait (syarat: jangan gosok gigi dulu nih). Saya ga tau ilmiahnya yang pasti kalo ga percaya, sekarang coba bangun tidur ga usah sikat gigi langsung minum sirup manis…pasti langsung bueh bueh…

Nah yang ketiga tentu saja sugesti. Sugesti kadang penting jadi sebuah alasan. Orang minum obat tidak hanya butuh khasiatnya tapi sekaligus sugesti yang menyertainya. Sugesti kopi adalah sugesti vitalitas dan cowo banget gitu loh…

Rasanya ketiga kondisi tadi kiranya dah jadi alasan kuat saya minum kopi di pagi ini.

Mengapa kopi menjadi penting ?? Katanya salah satu image istri yang baik adalah menyediakan sarapan dan secangkir kopi di pagi hari. Untuk kaum urban, sarapan adalah salah satu ritual keseharian keluarga yang mungkin masih tersisa. Saya cenderung yakin, untuk kaum urban makan siang adalah di luar rumah sedangkan makan malam cenderung menjadi berkurang maknanya karena terbatas untuk hal/aktivitas mengisi perut Nha, kopi dalam hal ini bisa deh dijadiin sarana menumbuhkan kehangatan keluarga dan percik-percik romantisme di pagi hari.

Ngomong-omong kenapa ya kopi itu indentik dengan laki laki??? Apa karena berwarna gelap? Ato karena ada unsur petualangan?? Saya belum tau pasti alasannya. Ato saya tak tanya mbah marijan sama chris jon dulu deh…Nanti kalo dah dibisiki, saya teruskan bisikannya ke Anda semua...:)

Seven things I hate about coffee :

1.Bisa mengurangi estetika wajah (gigi jadi kuning)
2.Ndeg ndegan (endapan) nya bikin gelas kotor apalagi kalo didiemin seminggu.
3.Cuma enak dinikmati selagi panas, kalo tambah es jadi mahal apalagi kalo dah dimacem macemin
4.Cocoknya cuma sama rokok dan gorengan (walah ini bahaya semua..!!!)
5.Yang kelima apa ya?
6.Ah ndak tau ah…
7.Ya gimana lagi wong saya pecinta kopi je

Monday, May 14, 2007

TANGAN-TANGAN TUHAN : From Zero to Hero

Tulisan ini sumbangan dari salah satu penggiat warungkopi mas trie …(OM Ardhi-yang blm maya:P), saya sih ngedit ngedit aja ngasih coffe taste dikit dikit biar tambah maknyuss 

Becham VS Ronaldo…. VS Alex Ferguson
Banyak persamaan diantara mereka berdua. Sama-sama punya banyak pengemar dan jadi idola dunia, sama-sama good looking dan jadi ikon pria maskulin. Apalagi kalo anda tanya ke penggemarnya dari kaum hawa.. Itu dilihat dari sisi fisik dan penampilannya. Sementara dilihat dari sisi sepakbola, jelas mereka sama-sama besar di Manchester United, sama-sama punya skill di atas rata-rata, dan sama-sama pewaris kostum bernomor 7 yang notabene merupakan nomor keramat di squad The Red Devils.

Ada satu lagi fenomena menarik dari dua manusia ini. Yaitu mereka sama-sama mencapai puncak karier setelah berlangsungnya Piala Dunia dan anehnya mereka sama-sama menjadi public enemy numero uno di negeri tiga singa persis setelah event piala dunia tersebut. Tentu anda masih ingat insiden kartu merah Beckham di Prancis ’98 dan kartu merah Rooney (yang disebut-sebut sebagai hasil provokasi Ronaldo) di Jerman 2006. Namun apa yang terjadi setelah insiden-insiden tersebut? Beckham menjadi aktor kunci United dalam merebut treble winner tahun 1999 sementara Ronaldo adalah pemain kunci dalam keberhasilan United merebut gelar premiership paling gress (semoga sebentar lagi jadi double winner, hehehe). Bener-bener From Zero to Hero kan?

Mungkin hampir tiap orang mengatakan bahwa titik balik dua manusia ini adalah buah dari kerja keras dan kehebatan mereka berdua. Ok…itu emang ngga salah. Namun sayangnya, mungkin cuma satu dua orang saja yang berhasil mengidentifikasi siapa “the real man behind their success” pada kesempatan pertama. Sekali lagi pada kesempatan pertama. Yah, siapa lagi kalau bukan Sir Alex Fergusson... Si Opa inilah yang sebenarnya bisa meyakinkan dua kawan kita itu bahwa mereka harus berani dan bisa mengalahkan “musuh-musuh” mereka di luar lapangan dan bahkan bisa membalikkan kondisi tidak menguntungkan tersebut menjadi faktor positif untuk keberhasilan pribadi maupun tim. Lebih dari itu, mohon diingat bahwa Sir Alex himself yang langsung menjemput Beckham muda ke rumahnya dan diminta bergabung di akademi-nya United. Demikian pula halnya dengan riwayat hidup Ronaldo. Sir Alex rela “berjibaku” dengan manajemen klub untuk membayar mahal harga transfer Ronaldo, seorang pemain yang kata petinggi klub lain dan kebanyakan pengamat belumlah terbukti kapasitasnya. Ngga berlebihan kalau saya katakan bagi dua kawan kita itu Sir Alex Fergusson adalah “pembuka jalan” dalam puncak pencapaian karier mereka alias pembawa Hand of God dalam bahasa british (kata tukul) alias “penglantar” dalam bahasa jowonya.

Bagi anda para pebisnis, mungkin menyadari betul betapa signifikannya peran para pembuka jalan ini. Bisa pemberi order pertama, penanam modal (angel investor), rekanan, tokoh protagonis maupun antagonis atau siapapun yang pantas dituduh sebagai penyebab kesuksesan atau perubahan drastis dalam bisnis anda. Tugas para pembawa hand of god sendiri sebenarnya ngga rumit-rumit amat kok, setidaknya menurut saya. Cuma membawa kesempatan kepada “korban” sambil melecut dan memberi “wangsit” bagaimana caranya mengalahkan rasa takut yang nyaman bersemayam di dalam diri si korban. SEDERHANA kan?!

Nah…bagaimana dengan anda?! Sudahkah anda bertemu dengan “hand of god” anda?! Kalo sudah ya selamat. Artinya saya bisa nuduh anda sekarang sudah sukses berat dan sudah pernah ketemu dengan pengalaman batin yang luar biasa.

Kalo belum?! Ya ada baiknya memperbaiki dan menambah kapasitas diri. Lha wong Sir Alex aja “ngrumat” Beckham dan Ronaldo ya ada alasannya kok (mereka mampu nunjukin punya skill dan potensi), kalo ngga ya belum tentu Sir Alex mau capek-capek ngurusin dua temen kita itu…tull ga?! Dan ada baiknya juga anda terus berusaha nambah kenalan dan jaringan. Siapa tau entah istri, mertua, orang tua atau salah satu kenalan ternyata adalah pembawa hand of god anda… Finally, jadi ketemu alasan kuat buat ngeramein dunia maya kita ini kan ?!! hehehe…

NB : Sukses buat OM Ardhi yang dah ngeramein warung saya ini…

Thursday, May 03, 2007

belajar dari ronaldo...

Sepakbola adalah kehidupan. Kalimat itu keluar dari mulut seorang Helmi Yahya di salah satu seminar yang kebetulan saya ada disitu sebage pesertanya. Dalam slide-slide yang ditampilkannya itu, dia ngomong panjang lebar tentang visi, strategi, teknik, taktik, dan berbagai kejadian menarik yang bisa terjadi di lapangan. Bermacam ramuan emosi jadi satu. Luapan emaosi ketika seorang striker bisa memasukkan bola ke dalam jala, ketika bola sudah benar-benar di depan gawang tapi seorang striker gagal memasukkan bola, ketika dalam hitungan detik sebuah peluang berbuah gol dan merubah keadaan...ada kemenangan ada kekalahan, ada kemarahan, ada kesabaran, ada sorak dan ada juga kepala yang tertunduk.

Menarik juga pernyataan Helmi Yahya ini..Mungkin benar, sepakbola bukanlah sekedar olahraga permainan yang menghibur, tapi dalam sebuah rentang pemahaman yang lain, sepakbola adalah sebuah miniatur hidup. Karena itulah saya menonton sepakbola.

Saya tertarik dengan salah satu artikel di DETIK.COM tentang Cristiano Ronaldo, pemain Manchester United. Judulnya "Prestasi Dulu, baru Spanyol...Bagi kaum hawa, Ronaldo mungkin terkenal karena tampangnya yang (hmmm cowo banget!!! Katanya lo ini hehehe). Tapi bagi kaum sepakbola, nama ini lah yang saat ini banyak dibicarakan orang karena peran sentralnya membawa MU dalam posisi yang sangat diperhitungkan sampe saat ini. Terancam treble winner!! Walopun sebenernya, saya sendiri ga seneng sama klub ini (Sori ni buat Man U fans club ya hehe), tapi untuk prestasi ya angkat topi bolehlah...

Cristiano Ronaldo tidak ingin pindah dari Manchester United walopun dia sangat ingin bermain di Spanyol dan banyak tawaran dari klub-klub besar lain, mungkin dengan gaji yang lebih besar. Saya kutip deh sedikit kata-katanya “ Suatu hari saya akan tiba di Spanyol, tetapi saya akan membuat PRESTASI dulu di Manchester”. Dalam usia 22 tahun, keluar sebuah keputusan hebat yang timbul dari sebuah karakter. Banyak orang yang yakin, suatu saat dia memang akan menjadi superstar. Di tangan pelatih yang tepat, seorang pemain bola bertalenta akan berkembang sangat luarbiasa. Kondisi ini sangat berbeda dengan Nicholas Anelka, yang bisa jadi hebat juga dalam skill tapi sampe saat ini tidak pernah membuahkan suatu ”PRESTASI”?

Ternyata dalam perjalanan kariernya, Anelka tidak pernah betah di suatu tempat. Disamping dia tidak segera menemukan pelatih yang tepat (faktor keberuntungan di sini nih), bisa jadi dia juga cenderung banyak berkonflik dengan lingkungan, apakah dengan pelatihnya ato dengan pemain lain dalam klub. Anelka pernah diprediksi akan menjadi pemain bintang, tapi sampe sekarang ternyata hal itu tidak pernah terjadi.

Ya sekali lagi, sepakbola adalah kehidupan. Keadaan yang hampir mirip saya dapati di dalam diri eksekutif-eksekutif yang menjadi incaran head hunter. Salah satunya adalah T.P Rahmat yang pernah menjadi CEO Astra dan merupakan sosok panutan eksekutif di Indonesia. Seorang T.P Rahmat sebelum memantapkan diri sebagai seorang entrepreneur, terlebih dahulu membuat prestasi yang sangat gemilang di Astra. Saya sendiri tidak mengenalnya, tapi kalo dilihat secara bukti dari sebuah perusahaan yang bermula di garasi hingga berkembang seperti Astra sekarang ini mau tidak mau harus dikatakan itu adalah sebuah prestasi yang luar biasa. Persistensi bolehlah dijadikan salah satu kata yang mewakili. Dalam bahasa guru-guru saya, istiqomah katanya. Dia bertahan sangat lama, bertahan dengan kegagalan, dengan kemenangan, bertahan dengan kebosanan, bertahan dengan visi yang dia pegang untuk membesarkan Astra, bersetia dengan ide yang sejak awal diyakininya. Tidak heran setelah menjadi pengusaha pun, perusahaannya sekarang ini juga bersinar luar biasa.

Saya sih percaya selalu ada faktor keberuntungan di balik sukses. Ronaldo beruntung berlabuh di tangan pelatih yang tepat, T.P Rahmat beruntung punya paman William Suryajaya dan teman-teman handal, dan seterusnya. Dan ternyata kalo diamati tiap manusia emang punya keberuntungannya ndiri-ndiri. Jadi sepertinya ga enak juga nunggu beruntung, mending jalani aja semua. Selesaikan satu pekerjaan, baru kemudian berpindah ke pekerjaan lain. Membuat prestasi terlebih dahulu, baru berprestasi di tempat yang lain. Siapa tau nanti ada keberuntungan nyelip di tengah jalan...:)

”Eh emang gampang Mas!! Coba kalo gampang, pasti ada jutaan ASTRA deh di Ndonesa ini. Anda berani ga dengan konsekuensinya?”, temen saya nyeletuk.

Saya hanya bisa jawab nyengir sambil garuk garuk kepala deh....