headerversi2

Tuesday, February 05, 2008

seribu tanya untuk cinta (bag II)

“Tapi aku tidak merasakannya! Aku tidak merasa kamu mencintai aku!… Sepenuhnya...Aku ngerasa cintaku tak pernah kamu balas dengan seimbang!”, terdengar suara si wanita meninggi lagi.

sambungan...dari posting ini

“Kalo memang ada cinta, mengapa itu tak pernah kurasakan?? Cinta ini tak seperti yang kau ucapkan , suara itu pelan kembali, seredup matanya yang berkaca-kaca.

Langkah kaki mendekat, ada pelayan yang datang memberikan kopi yang dipesan. Tampak sedikit serba salah sambil berkata, “eee…maaf mas, silahkan…kopinya..” Tak sepatah kata terdengar, hanya sebuah anggukan kecil. Pelayan itu sempat melirik si wanita yang wajahnya tampak kuyu dan setelah meletakkan cangkir kopi di meja, pelayan tersebut segera pergi.

Apakah cerita ini harus berakhir…? Sebuah kalimat yang diucapkan datar, hampir tanpa ekspresi tapi menjadi seperti akumulasi emosi, begitu kuat, penuh, sebuah keputusasaan.

“Nit, kita sudah jauh berjalan…sudah ter…”

“Tapi kau terlalu jauh untuk kuraih!” perempuan itu cepat memotong sebelum si lelaki menyelesaikan kalimatnya. Kini matanya tajam lurus ke mata si lelaki.

“Dulu, dan mungkin hingga kini, aku selalu memimpikan sebuah rumah tangga yang bahagia. Sebuah rumahtangga yang penuh cinta di dalamnya. Aku selalu takut bertemu dengan kenyataan bahwa rumahtanggaku nanti ada karena terpaksa, walau sekecil apapun. Aku takut pada sebuah penyesalan ketika tak semua cinta diberikan. Karena itulah…aku ingin mendapatkan cintamu Don. Sepenuhnya, tapi…!”, wanita itu menundukkan kepalanya dengan kedua tangan menutup mukanya.

“Bukankah kamu sendiri yang pernah bilang bahwa komitmen ada di atas cinta? Lelaki itu mencoba membuat sebuah penawaran.

“Dulu mungkin aku percaya,” tangannya tampak masih menutupi muka, dengan sesenggukan dia meneruskan ucapannya, “ tapi sekarang tidak!”

Lelaki itu semakin bingung tidak tahu harus bagaimana. Setiap celah telah coba dia gali, tapi tampaknya selalu bertemu jalan buntu. Lelaki itu mulai berpikir apakah memang tak ada yang bisa diselamatkan dari hubungan ini. Apakah benar harus berakhir dengan akhir yang bahkan dia tidak mengerti alur alasannya. Lelaki itu menerawang, coba melihat kembali sebuah masa saat dia pertama kali bertemu dengan wanita itu.

3 comments:

Anonymous said...

kesimpulannya bahasa cinta sang pria dan wanitanya gag sama yah? bukan apa yg dibutuhkannya yg diberi tapi apa yg kuingin yah.

Anonymous said...

mb maya dah tau jawabannya tuh mastrie...
menurut gw..cinta iku bukan bahasa verbal kata2..tapi bahasa non-verbal berupa perilaku..sehingga hanya bisa dilakoni kalo sinkronisasinya bener(jangan sampai beda versi,apalagi beda OS!wakakakakak) dan sesi nongkrong di warungkopi sebenernya cuman sarana untuk menggaris bawahi kejadian2,bukan malah jadi sesi "pengadilan" yg memutuskan benar-salah perjalanan cinta...
NB:ini komentar di luar konteks tulisan mastrie loh...siapa tau jadi bahan melanjutkan noveletnya ;)
dan

梁爵 said...

2020.04.09中央流行疫情指揮中心陸續公布武漢肺炎(COVID-19)確診個案,今晚驚傳其中一名案例為台北酒店工作某知名酒店公關,且疑似在出現症狀前後還有去酒店上班,衛生局稍早上前稽查要確認感染源,酒店當時仍有不少客人,聽聞疑似女公關是武漢肺炎病患,嚇得紛紛走避。
疑似在出現症狀前後還有酒店打工
根據疫情指揮中心公佈,該案例出現輕微發燒、流鼻水症狀,由醫院採檢通報後確診,指揮中心已掌握包括個案同住家人及就醫接觸者等。她向指揮中心自述沒有在酒店上班,都在家,但在酒店出入的相關人士透露,她疑似在出現症狀前後仍有去酒店PT上班。
店家旗下公關的經紀公司至少跨10家酒店
據了解,八大行業店家對於旗下公關為武漢肺炎病例完全不知情,見到衛生局上門一問事由,相當崩潰;該酒店旗下公關背後的經紀公司,至少橫跨北市10家以上酒店,有業者表示,如此消息為真,恐對北市酒店業造成相當大的打擊。