headerversi2

Friday, May 25, 2007

waktu terluang


20 Mei kemaren disamping menjadi hari kebangkitan nasional berarti juga adalah habisnya hari yang menyenangkan. Bagi para pekerja hari itu berarti selesailah sudah long wiken mereka. Kembali berkutat dengan angka, kerjaan, dengan rutinitas. Barangkali, 4 hari libur kemaren adalah kesempatan yang sangat berharga, yang tidak setiap saat didapatkan.

Setiap kita ingin memanfaatkan libur panjang habis habisan. Ada berbagai rencana dan acara telah disiapkan sejak jauh hari. Tapi, empat hari bisa jadi tidak cukup, tidak pernah bisa menggantikan setumpuk penat yang mengendap sekian lama. Kata-kata menghiburnya adalah melupakan sejenak, sukur sukur bisa mengisi kembali semangat yang hampir habis dihajar rutinitas.

Keinginan idealnya adalah kerja kapan saja, suka suka kita, kebutuhan terpenuhi semua, waktu luang tersedia, bisa jalan-jalan kemana saja. Tapi mimpi adalah barang yang tentu saja ga gratis. Waktu luang kiranya adalah sebentuk makhluk yang mewah, yang mahal.. Dia diperebutkan, dinanti sekaligus segera dihabiskan ketika didapatkan. Kita seperti tidak ingin melewatkan sedetik pun hari libur tanpa sesuatu yang menyenangkan. Libur seperti memberi kesempatan seorang manusia untuk menjadi manusia…

Saya teringat sebuah acara di Metro TV yang membahas pernik kehidupan di Norwegia. Sebuah anjuran menarik dari perdana menteri negara tersebut yang memberi kesempatan setiap warga negara untuk meningkatkan kualitas hidupnya dengan jalan menyediakan waktu yang lebih untuk kegiatan2 yang sifatnya humaniora. Hal ini bisa dalam bentuk anjangsana anjangsini, olahraga, berkumpul bersantai bersama anak istri, hiha hihi sama temen2 dan sebagainya. Pemerintah Norwegia sendiri dalam hal ini tidak hanya sekedar pendorong abab dan idu, tapi juga memberikan insentif dalam bentuk regulasi dan fasilitas. Regulasi yang paling jelas adalah dalam bentuk pengaturan jam kerja yang lebih “memanusiakan” (yang sebenernya ini hanya salah satu bagian kecil dari tujuan besar pemerintah). Disamping itu fasilitas pendukung juga telah dipersiapkan seperti transportasi yang telah ditata dengan baik (sehingga warga tidak kelamaan tua di jalan) dan tentu saja taman kota yang menyenangkan.

Karena sekali lagi waktu untuk menjadi manusia yang tanpa embel -embel adalah mahal, waktu tanpa harus membawa nama perusahaan, almamater, suruhan siapa, technical development, financial controller, atas nama siapa bla bla bla dan tanpa segala label ataupun merek di pundak. Waktu ketika kita leluasa dan luang melakukan hobi dan bersosialisasi.

Tapi ternyata waktu luang bukanlah makanan utama manusia. Seperti vitamin memang dia dibutuhkan, tapi dalam dosis yang tepat. Kalo kata pak dokter bahkan kelebihan vitamin pun akan berakibat buruk pada kesehatan itu sendiri, avitaminosis katanya. Inilah yang terjadi di Bandung ketika long wiken kemaren. Antrean menyemut mobil-mobil berplat nomor jakarta di jalanan bandung mau ga mau mengakibkan ketidaknyamanan dan meningkatknya polusi. Sepertinya inlah suasana kalo terjadi kelebihan vitamin itu.

Dalam setiap hidup memang harus ada yang dikorbankan, dan ketika kita disibukkan oleh kerja maka waktu luang adalah yang sering diumpankan. Dalam rentang pemahaman yang lain, waktu luang adalah totalitas waktu untuk memikirkan kembali tentang diri agar menjadi manusia kembali, menjadi manusia seutuhnya yang mempunyai hak untuk bahagia… setiap saat, senantiasa...Kalo kata perdana menteri tadi, "manusia yang hidupnya lebih berkualitas".

Seven things (ga penting) yang dilakukan laki laki di hari libur :
1. Tidurrrrrrrr seharian, all day long.
2. Ga mandi seharian
3. Nonton tipi ato koleksi pelem yang barusan dibeli di toko bajakan
4. Nge game sampe lecet
5. Mbengkel motor ato mobil ato mainan2 mereka
6. Nongkrong, kongko kongko sama temen2nya
7. Kukurilingan teu puguh (muter-muter ga jelas)

9 comments:

Anonymous said...

kalo aku biasanya kalo libur kayak gitu, kalo gak nge-game,ya nonton, walo gak penting yang penting hepi

Anonymous said...

kalo aku pas pulang liburan kemarin, manfaatin main dengan anak seharian, habis setahun gak ketemu. :D

tapi, biasanya juga kalo libur, aku malah beres2.. nyuci motor, beres2 rumah, halaman rumah (semacam motong rumput, mangkas tanam2an, de el el..), aku kurang hobi nonton, perasaan buang2 waktu aja.. baru setelah itu, nyantai. :D

Anonymous said...

mas trie sudah kembali! ini yg dimaksud tulisan ringan tapi merenung, bukan sebaliknya...
welcome back bro!!! :D
sekarang tinggal update klethikan2nya :P
dante

Maya said...

yang dimaksud dalam sepen-ting nya itu laki-laki lajang ya mas hehehe

Anonymous said...

#aribowo : yoi biar sepi tapi hepi..
#joni : wah asiknya ya mas joni, kumpul bareng kluarga
#dante : hehehehe biasa ae bos
# maya : he..iya kali ya..:)

Amelia Dewi said...

ooo itu yang GA pentingnya aja ya?

boro aku dah mo marah, kok "ketemu ceweknya" ga ada di daftar itu :p

Manda La Mendol said...

lohhhh kok aku juga melakukan itu...kecuali nomor 5 huheuheuheue..., ah mas tri ..cewe juga gitu kok

Laksono said...

kalo saya biasanya main internet.. untung gak ada di list :D

Anonymous said...

paling enak kayaknya tiduran...